Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger


中文(简体) Português English (US) Français Deutsch Italiano 日本語 한국어 Español

Sunday, March 15, 2009

Wisata Sumbar - crazy tour

WHY CRACY TOUR ? mungkin itu yang menjadi pertanyaan bagi semua yg membaca blog ini....

Bayangin aja....gimana ngak gila....simak cerita berikut ini....

Friday, 6 Maret 2009
Jum'at malam, gw lg duduk sendiri, bengong....bingung mo ngapain..., maklum masih liburan kul....mana liburan masih panjang, gmn ngak boring...udah kebiasaan kalo libur gw tuh harus jalan2, kalo ngak diturutin kebiasaan tuh, bisa BT bawaannya, padahal beberapa hari sebelumnya gw baru aja jalan2, tapi karena libur kul masih lama banget, jdnya BT sendiri dirumah.

"dreemm...dremmm....". suara sepeda motor terdengar didepan pintu rumah gw, dan begitu gw tengok, ternyata 2 teman gw yg datang. Cerita punya cerita, gw ajak mereka tuk jalan2 ke GUNUNG KERINCI, karena gw dengar disana banyak objek wisata yang menarik, syukurnya mereka mau dan yang gilanya, rencana itu besok akan berangkatnya tanggal 7 Maret 2008 hari sabtu jam 13.00 Wib.

Saturday, 7 Maret 2009
pagi2 gw bangun, trus gosok gigi, mandi, terus sholat dhuha, udah jadi kebiasaan sholat dhuha tiap pagi, itung2 bersyukur atas kehidupan yang masih diberikan pagi ini...setlah sholat, sambil sarapan gw telponin tmen2 cwek gw, untuk ajak mereka ke kerinci, tp karena ajakan jalan2nya dadakan, jadinya banyak yg ngak mau ikutan, malah ada yg marah2 lagi ma gw.... "abang ni gimana, kalo buat rencana jalan2 tuh jauh2 hari, jangan dadakan gini...." apes bener gw diceramain gitu....hehehehe
Tapi tak ada usaha yg sia2, 1 org cwek berhasil gw ajak, lumayan tuk pemanis diantara para kumbang jantan yg berangkat. Oh y perlu gw beritahukan...kami berangkat dengan menggunakan transportasi Sepeda Motor, bukannya naek bis travel apalagi pesawat. Kami berangkat dengan menggunakan 3 motor, 5 orang. 4 cowok dan 1 cewek.

Jam udah menunjukkan pukul 13.00 Wib, tapi anggota2 yg mau berangkat lom ada satupun yang datang....aduh, dasar kebiasaan orang jambi...kalo janji, pasti 1/2 jam dari jadwal perjanjian datangnya. tp kali ini bener2 parah dah tmen2, bukannya 1/2 jam...eh justru kami berangkat jAM 16.00 wib, gila ngak tuh.... dan yg lebih gilaaaaa lagi....rute perjalanan justru berubah...bukannya ke KERINCI seperti yang telah direncanakan, tapi justru ke SUMATRA BARAT / Padang.

Alasannya sih....kalo ke Kerinci tuh lebih jauh, jadi lebih baik ke SUMBAR karena lebih dekat, apalagi temen2 banyak yg kerja, senin dah harus pulang ke jambi. Karena ngak mau perjalanan GATOT, maka rute ke SUMBAR pun disanggupi. Dan mulailah pertualangan kami menuju SUMATRA BARAT JAM 16.00 WIB HARI SABTU. Gila ngak tuh...padahal perjalanan ke SUMBAR bisa memakan waktu 10-12 jam dijalan, apalagi kami melakukan perjalanan dengan motor pada malam hari lagi....bener2 nekat n sinting nih rombongan...


Beberapa kali harus mampir di POM Bensin untuk isi bensin dan istirahat, bahkan terakhir isi bensin, temen2 sempat istirahat cukup lama untuk tiduran bentar, cape' n ngantuk, apalagi sepanjang perjalanan begitu banyak mobil2 GD yg lewat, ditambah jurang-jurang yang terjal... Setelah cukup istirahat, perjalanan dilanjutkan setelah istirahat dirasa cukup, kalo ngak salah saat itu udah menunjukkan jam 01.00 wib pagi, dan hasilnya ggggrrrrrr.....dingin banget, sampai-sampai sekujur tubuh rasanya membeku.....perjalanan benar-benar ngak mungkin untuk dilanjutkan karena banyak teman2 yg nggak sanggup melawan dinginnya udara malam, maka pada jam 03.00 pagi, kami menghentikan perjalanan disalah satu POM bensin dan tidur di mushola....ehh..ternyata banyak juga para yang numpang di mushola pom bensin tersebut untuk nginep.....gila.....dingin banget malam itu....sampai2 tidur di mushola aja ngak mampu untuk melindungi dinginnya malam itu....padahal rencananya jam 4 pagi, kami mau melanjutkan perjalanan lagi, tapi apa daya, dinginnya malam nggak bersahabat banget. Makanya perjalanan akan dilanjutkan besok pagi aja.

Minggu, 8 Maret 2009
Keesokan harinya, kami bangun kira2 pukul 05.00 pagi, itupun cuaca masih terasa dingin banget... dan begitu keluar dari mushola, gw langsung aja cuci muka n ngak lupa sikat gigi tentunya, dan setelah itu menikmati panorama subuh di kawasan yang sudah termasuk sumatera barat ini. Dan secara kebetulan gw bertemu dengan beberapa orang yang gw kenal yg juga ternyata tengah menuju ke sumbar untuk liburan ma keluarganya.


Perjalanan dilanjutkan, kali ini tidak banyak halangan berarti, dan kami udah masuk sumbar pada jam 07.00 pagi. Tanpa istirahat kami meneruskan perjalanan untuk mencari makan dulu dan kami mampir disalah satu rumah makan yang menyediakan soto padang yang kebetulan tempatnya berada disalah satu lokasi wisata yang bernama PANTAI PADANG. Setelah menikmati soto padang, kamipun pergi ke pantai padang tersebut, disini kami gunakan untuk beristirahat dan menikmati pemandangan disepanjang pantai. Ternyata pantai padang juga tak kalah kereen dan indah dibanding pantai kute di bali, bahkan ada beberapa kelebihan yang dimiliki pantai padang daripada pantai kute, hanya saja di pantai padang jarang ada bule2 yang pada berjemur.... hehehe...
Tapi sayang pantai yang seharusnya begitu indah untuk dijadikan tempat berlibur ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, hingga kesannya begitu kotor. Tapi y weslah....itu urusan pemda setempat, dikesempatan ini juga gw nggak sia-siakan kesempatan untuk mandi, apalagi ombak dipantai ini terbilang GD, dan itu merupakan tantangan bagi gw untuk menjajalnya.


gw sendiri sempat nyicip berenang...hehehe...


lagi maen skeatboard karang nih.....


Disepanjang pantai terlihat tenda-tenda yang disediakan untuk para wisatawan untuk bersantai dipantai tersebut, GRATIS. Selain itu hampir semua jenis makanan tersedia di pantai ini, dari rujak, nasi goreng, sate padang tentunya, air dogan, dll. Pokoknya komplit dech, disana sini juga terlihat berbagai macam bentuk layangan yg diperjual belikan untuk dibawa oleh-oleh ataupun untuk digunakan ditempat itu. Setelah puas menikmati pantai padang, kami melanjutkan perjalanan kami ke BUKIT TINGGI. Dimana bukit tinggi terkenal dengan banyak tempat pariwisatanya.


Wisata pertama yang kami singgahi dalam perjalanan menuju bukit tinggi adalah Air Terjun. Biasanya sih, kalau lihat air terjun, gw harus mendaki gunung untuk menemukan air terjun tersebut, akan tetapi sumatera barat memang memiliki keindahan alam yang sangat dahsyat. Kita bisa menemukan air terjun di pinggir jalan, yuph, tepat di pinggir jalan raya padang-bukittinggi.


Air terjun atau yang biasa orang Minang sebut aia tajun atau aia mancua Lembah Anai ini terletak di pinggir jalur jalan trans Sumatera antara Kota Padang dan Kota Bukittinggi.


Air terjun yang berketinggian sekitar 35 meter ini merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam yang menuju daerah patahan Anai. Oleh pemerintah daerah setempat Lembah Anai sebenarnya dijadikan kawasan cagar alam yang berfungsi sebagai penyedia air, pengaturan tata air (banjir dan erosi), kestabilan iklim mikro, produsen oksigen dan penyerap CO2. Namun, sebagai dampak dari menggeliatnya sektor pariwisata di tanah air yang menyebabkan banyak daerah berlomba-lomba memaksimalkan potensi daerahnya untuk menarik wisatawan, maka sebagian wilayah cagar alam ini akhirnya dijadikan sebagai obyek wisata.


Untuk memasuki kawasan air terjun Lembah Anai pengunjung hanya dikenai biaya yang relatif murah, yaitu Rp2500,00 per orang. Selanjutnya, jika ingin berada di dekat air terjun, harus berjalan lagi dan mendaki beberapa buah anak tangga serta melewati beberapa buah gazebo yang digunakan untuk beristirahat. Setelah sampai di lokasi, pengunjung dapat mendengarkan suara air terjun sambil menikmati keindahan alam dan suasana pegunungan yang sejuk dan nyaman. Dan, bagi pengunjung yang ingin merasakan keindahan suara gemericik air pada malam hari, di sekitar lokasi air terjun juga tersedia areal untuk berkemah.

JAM GADANG

Dari sini kami meneruskan perjalanan ke bukit tinggi dan sampai bukit tinggi jam 19.00 wib dan kami langsung mencari penginapan, dan astaga...hampir semua penginapan disekitar lokasi JAM GADANG sudah penuh terisi. Untungnya kami berhasil menemukan penginapan yang letaknya tak jauh dari JAM GADANG.


Setelah istirahat, mandi dll, malam itupun kami keluar untuk mencari makan dan liat-liat pemandangan di sekitar JAM GADANG dimalam hari, dan ; "oh mygod...! indah banget...". Lokasi jam gadang benar-benar penuh oleh orang-orang yang berdatangan dari berbagai tempat, baru kali ini gw melihat langsung JAM GADANG yang terkenal itu.
Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan oleh putra pertama Rook Maker (Controleur/ Sekretaris Kota) yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini dibangun sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota) Bukittinggi


Simbol khas Bukittinggi dan Sumatera Barat ini memiliki cerita dan keunikan dalam perjalanan sejarahnya. Hal tersebut dapat ditelusuri dari ornamen pada Jam Gadang. Pada masa penjajahan Belanda, ornamen jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan. Pada masa penjajahan Jepang , ornamen jam berubah menjadi klenteng. Sedangkan pada masa setelah kemerdekaan, bentuknya ornamennya kembali berubah dengan bentuk gonjong rumah adat Minangkabau. Angka-angka pada jam tersebut juga memiliki keunikan. Angka empat pada angka Romawi biasanya tertulis dengan IV, namun di Jam Gadang tertera dengan IIII. Dari menara Jam Gadang, para wisatawan bisa melihat panorama kota Bukittinggi yang terdiri dari bukit, lembah dan bangunan berjejer di tengah kota yang sayang untuk dilewatkan.


Untuk mencapai lokasi ini, para wisatawan dapat menggunakan jalur darat. Dari kota Padang ke Bukittinggi, perjalanan dapat ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan menggunakan angkutan umum, dengan ongkos sekitar Rp. 15.000-Rp 20.000 per orang. Setelah sampai di kota Bukittinggi, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota ke lokasi Jam Gadang.


Berhubung lokasi Jam Gadang berada di tengah Kota Bukittinggi, maka para wisatawan dari luar kawasan kota yang ingin berlama-lama dapat menginap di hotel-hotel yang ada di kawasan kota. Untuk masalah makanan, para wisatawan dimanjakan oleh berbagai aneka masakan Padang. Nasi Kapau menjadi salah satu menu yang menarik untuk dicoba yang berada di Pasar Lereng (di samping Pasar Atas) Bukittinggi. Bagi yang telah selesai mengunjungi Jam Gadang dapat melakukan wisata belanja di Pasar Atas dengan membeli oleh-oleh untuk sanak saudara.


Yang paling gila....karena malam itu suasana di jam gadang ramai banget...makanya kami ngak bisa photo2 disana, makanya pada subuh hari, tepatnyajam 05.00 pagi kami pergi ke jam gadang untuk menyalurkan expresi yang tertunda....hehehehe.... Berphoto-photo. Begitu puas langsung dech pulang lagi ke jambi. Dan jalur pulang sengaja kami pilih lewat solok agar kami dapat mampir disalah satu objek wisata terkenal di solok, yaitu DANAU SINGKARAK.


DANAU SINGKARAK, adalah satu objek wisata yang berada di solok....sepanjang jalan melewati solok, pemandangan gunung dan bukit-bukit indah terlihat jelas, sehingga kita bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan.Danau Singkarak berada di dua kabupaten di Sumatera Barat, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Dengan luas 107,8 km² danau ini merupakan danau terluas ke-2 di Pulau Sumatera. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Air danau ini sebagian dialirkan melewati terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, Padang Pariaman.Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan spesies ikan yang diperkirakan hanya hidup di danau ini[1], dan menjadi salah satu makanan khas.



Setelah puas menikmati keindahan danau singkarak, kamipun melanjutkan perjalanan pulang ke kota jambi.



Sayangnya kesempatan kami terbatas untuk berlama-lama di sumatera barat, padahal begitu banyak objek wisata yang belum dikunjungi seperti lubang jepang, air terjun yang lain dan lain-lain, mudah2an aja lain kali bisa balik lagi kesana untuk kembali berwisata. AMIN.

So...gilanya pertualangan ini adalah :
Perjalanan yang begitu singkat, bayangkan
perencanaan hari Jum'at tanggal 6 maret 2009 tengah malam, rencana semula mau ke kerinci tapi malah ke padang.
Dari jambi hari Sabtu tanggal 7 Maret 2009 jam 16.00 wib berangkat menuju padang
sampai di padang Minggu pagi langsung jalan2 tanpa istirahat lagi
terus dari padang hari Senin tanggal 8 maret jam 05.00 wib pulang lagi ke jambi

GILA NGAK TUH....

Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

Friday, March 13, 2009

Wisata Jakarta - Dufan

DUFAN ~ Dunia Fantasi
Ini adalah tujuan akhir dari wisata kita selama 10 hari, Jakarta adalah tujuan terakhir. Setelah selama 9 hari keliling ketempat-tempat wisata....kini udah saatnya utuk santai di wahana hiburan ancol....

Memandangi ancol yg indah terbentang

sea world emank kereenn....

Gelanggang Samudra jg ngak kalah kereen...

coba HALILINTAR, dijamin....???

KORA-KORA boleh juga tuk tes nyali

Pertualangan yg amat mengesankan...

Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

Thursday, March 12, 2009

Wisata Borobudur




Setelah puas di pantai parangtritis, kini team wisata kembali melanjutkan perjalangannya, kali ini menuju kesebuah situs peninggalan bersejarah yang amat membanggakan bangsa Indonesia dimata dunia, sebagai salah satu keajaiban dunia yaitu Candi BOROBUDUR.

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.


Sebelum team wisantara menceritakan pengalamannya ditempat bersejarah ini, mungkin ada baiknya kita tau sedikit tentang awal sejarah berdiri candi Borobudur.

Borobudur, Candi Budha Terbesar di Abad ke-9
Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.


Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Akhirnya ada jg bule yg bisa diajak foto hehehe....


Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.


Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang). Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.


Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.

Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.


Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali.

Nah, sekarang gw mau cerita sedikit nih mengenai pengalaman selama disana...
Saat pertama kali tiba di kawasan Borobudur, ini adalah pertama kalinya bagi gw ke candi borobudur, saat turun pertama kali dari bis wisata, gw udah dapat membayangkan dapat melihat takjub candi borobudur yang selama ini slalu hanya gw dengar dari orang-orang tentang kemegahannya. Tp kenyataannya sungguh amat berbeda sekali dg apa yang gw alami.

Bukannya disambut dengan pemandangan agung sang candi borobudur, kita justru akan disambut oleh pedagang-pedagang yang menawarkan relief-relief candi borobudur dengan harga yang lumayan murah, berkisar antara Rp. 5.000 - Rp. 25.000,- gw sendiri beli 2 sebagai oleh2. Sayangkan kalo ngak dimanfaatin.

Ternyata candi borobudur tidaklah berada dekat didepan mata, kita harus berjalan untuk mencapai tempat tersebut, kira-kira 200 m. Sepanjang perjalanan kita disuguhkan dengan pedagang-pedagang yang menawarkan barang dagangannya, dari pakaian, patung hingga relief candi dengan berbagai bentuk. Begitu tiba di depan kawasan konflek candi borobudur, kita diharuskan untuk membeli tiket masuk yang harganya Rp. 12.500,-. Begitu udah bayar tiket dan masuk, ternyata candi borobudur juga belom kelihatan....aduh...gmna nih, padahal udah ngak sabar untuk melihatnya.


Berjalan dan terus berjalan, hanya itu yang bisa dilakukan, Untungnya sepanjang perjalanan banyak pemandangan yang bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan keletihan. Setelah 300 m baru akhirnya gw tiba di kaki candi borobudur. Wow....wow....dan wow.... mungkin hanya itu yang bisa gw ucapkan saat pertama kali melihat candi borobudur didepan mata gw....bukan saja dari cerita orang, tapi kini gw bener-benar dapat melihat kemegahan dan keagungan candi borobudur didepan mata gw sendiri. Subhanallah.....betapa besar dan megahnya candi borobduur...^^

PERINGATAN....!!
Melihat betapa tingginya candi borobudur untuk mencapai puncaknya, diharapkan kepada wisatawan, agar bagi yg ingin BAB n BAK, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu dibawah, karena kalau udah mendaki, diatas tidak akan ada toilet, terus untuk yang ngak punya stamina kuat, sebaiknya jangan berharap terlalu banyak untuk dapat mencapai puncak candi borobudur.

Gw sendiri dg nafas ngos-ngos-ngosan akhirnya dapat juga mencapai puncak, yah selain malu sebagai cwok kalo ngak ammpu mendaki ke puncak, gw jg pengen ngelian stupa yang menurut mitos orang2, kalo dapat memegang stupa didalamnya, keinginan kita akan dapat terwujud, tapi saat tiba dipuncak gw justru kebingungan mencari tempat stupa tersebut berada, karena begitu banyaknya stupa yang ada dipuncak borobudur. Satu demi satu stupa itu diintip tapi tetap aja enggak ada yang dimaksud, akhirnya dengan keputus asaan gw memutuskan untuk menyudahi pencarian, mgkn emang ngak jodoh kali...hehehehe....seperti manusia aja ngak jodoh.

Seperti kata pepatah, "dibalik kesusahan, pasti ada kemudahan yg akan didapat...", mungkin inilah pepatah yang dapat gw ambil, dipuncak borobudur, gw justru bertemu dengan bule2 yang bisa diajak bercanda, yah...sekedar untuk melatih ENGLISH LANGUAGE gw yang ancur....hehehehe.....




Untung ngak dapat diraih....rugipun ngak dapat dibuangg....pletakkk...!!
tau apa maksudnya gw nulis gituan...yg penting intinnya...disaat gw udah putus asa dan berniat untuk turun panggung.....turun dari borobudur maksudnya..
sAAT langkah-langkah kakiku menuruni tangga-tangga di candi borobudur, tiba-tiba saja perhatianku terarah pada satu kerumusan massa yang sangat menarik perhatian.
"Oh mygod.....". ternyata stupa yg sejak dari gw cari berada tak jauh dari tempat gw berdiri saat ini, dasar gila !! dicari ngak dapat2, ngak dicari justru keliatan sendiri. Dengan perasaan berdebar gw dekatin tuh stupa yang saat ini dipenuhi oleh orang2 yang berusaha untuk memegang isi dalam candi kecil tersebut.

Menurut mitos yang gw dengar selama ini, kalo kita bisa memegang stupa didalamnya, maka keinginan kita akan dapat terwujud. Walllahua'lam, yg pasti itu imposibille bgt emanknya kt hidup dizaman berhala hehehehe.... tp untuk memuaskan hati karena udah terlanjut berada dipuncak borobudur, sayang kalo ngak dicoba, orang pada megang, kenapa kita nggak....saat pertama kali mendekatinya, gw langsung coba intip apa yang ada didalam candi kecil itu, ternyata didalamya emank ada patung budha bertapa, hanya saja patungnya tanpa kepala...kata orang2 sih patung itu termasuk salah satu yang kena serangan bom dulu, aneh y...ngabulin permintaan org bisa...tpi untuk ngelindungi diri sendiri aja ngak bisa....tp ANEH TAPI NYATA, banyak orang2 yang disekeliling gw yang coba memegang stupa tersebut, tapi banyak yg ngak kesampaian tangannya....padahal kalo di intip, stupa kecil itu sangat dekat dan mudah terjangkau....kenapa y bisa gitu...?? (tanya GALILEO dah)

Penasaran, so pasti, makanya gw coba masukin tangan gw, dan....... gw berhasil memegang stupa kecil itu, tp gw lupa apa gw waktu itu minta sesuatu atau enggak y, y udahlah....yg penting gw udah bisa puasin hati gw karena udah berhasil pegang tuh stupa....

sampai ngak y...

DAPETTTTTTT....


Akhirnya gw bisa juga menaklukkan ketinggian puncak borobudur.....puas dech...puassss... gw tinggalkan borobudur dgn satu kepuasan hati....hehehe
met tinggal borobudur....we will back...anytime...!!!

Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon

Monday, March 9, 2009

Wisata Kerinci

Kabupaten Kerinci dikenal sebagai Kabupaten yang memiliki panorama yang terindah di Provinsi Jambi yang keindahannya menjadi terkenal dengan keberadaan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera, Air Terjun Telun Berasap dan Danau Gunung Tujuh di kaki Gunung Kerinci. Keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan paru-paru dunia, dimana hidup bermacam flora dan fauna yang berguna untuk penelitian, Danau Kerinci, Danau Lingkat dan sejumlah peninggalan bersejarah serta banyaknya objek menjadi keindahan Kerinci semakin menarik.Letak wilayah Kabupaten Kerinci secara geografis adalah di antara 01 41’ sampai 02 26’ lintang selatan dan 101 08’ sampai 101 40’ bujur timur dengan ibu kota Sungai Penuh yang berjarak 418 km dari Kota Jambi.Kabupaten Kerinci secara administratif dibagi dalam 17 (tujuh belas) Kecamatan dengan berbagai perkembangannya masing-masing, baik karena potensi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun karena pembangunan prasarana pada masing-masing wilayah. Sebagai suatu wilayah Kabupaten Kerinci terbentang di atas wilayah seluas 420.000 Ha dan merupakan kabupaten terkecil kedua diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi (± 7,86% dari total Provinsi).

Dari wilayah Kerinci keseluruhan, 52 % merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, hanya sekitar 48 % yang merupakan kawasan budidaya atau kurang dari 4% dari seluruh wilayah Provinsi Jambi. Dari luas wilayah 205.000 Ha kawasan budidaya, seluas 41.620 Ha (20,56%) adalah kawasan non pertanian dan seluas 163.380 Ha untuk lahan pertanian. Kabupaten Kerinci adalah wilayah yang subur dengan keterbatasan lahan, harus berupaya menggali potensi alternatif yang dapat digunakan untuk mepercepat proses pembangunan, terutama dengan memanfaatkan potensi alam yang mengandung keindahan dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Jumlah penduduk Kabupaten Kerinci per 31 Desember 2006 sebesar 311.354 jiwa, yang terdiri dari 154.227 jiwa penduduk laki-laki dan 157.127 jiwa penduduk perempuan dengan ratio 98 Kepadatan penduduk tahun 2006 sebesar 74 jiwa per km2. Berdasarkan Kerinci Dalam Angka Tahun 2005, penduduk Kabupaten Kerinci berjumlah 308.785 jiwa. Ini berarti pertumbuhan penduduk Kabupaten Kerinci bertambah sebesar 0,83 % pertahun. Sedangkan berdasarkan perhitungan sementara per Desember 2006, jumlah penduduk Kabupaten Kerinci Tahun 2006 mencapai 311.354 jiwa.

Sebagian besar bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan. Lahan-lahan pertanian dan perkebunan menghasilkan beraneka ragam produk seperti, Sayu-sayuran, Palawija Buah-buahan (Alpukat, Pisang, Manggis, Durian, Jeruk, dll). Pertanian pada sawah merupakan hamparan yang paling luas memberi keindahan alam yang mempesona disaat musim panen tiba. Selai itu produk perkebunan seperti Kayu Manis (Cassiavera), Kopi dan Teh merupakan produk dengan kwalitas ekspor. Tujuan Ekspor meliputi Negara Eropa, Amerika, Arab dan Asia Timur. Kondisi pertanian dan perkebunan ini merupakan obyek agrowisata yang menarik khas dataran tinggi Kerinci. Sebagian dari daerah Kerinci merupakan daerah berhutan lebat yang alami.

Didalamnya masih tersimpan kekayaan flora dan fauna yang menarik dan terlindung dengan baik. Beberapa diantaranya adalah binatang langka dan dan jenis tumbuhan endemic khas Kerinci, sehingga kawasan hutan Kerinci ditetapkan menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Hutan yang alami serta flora dan fauna yang terlindungi merupakan atraksi objek Ekowisata yang mengagumkan.

Kerinci dengan rentang sejarahnya yang panjang mewarisi benda-benda sejarah seperti Batu Menhir, Nekara perunggu dari zaman Paleometalik, Keramik, Tanduk Bertulis Aksara Incum, Mesjid kuno dan Rumah Adat. Tari Asyeik, Tari Tahu, Tari Iyo-iyo, Tari Rangguk, Tari Mahligai Kaco, Tari mandi di Taman, Tari Ayu Luci, PencakSilat, Tale dan Tradisi kumun (dongeng) atau Karya sastra lainnya turut mewarnai kekayaan seni dan budaya masyarakat Kerinci.

Kerajinan khas Kerinsi turut pula memeriahkan khasanah seni dan budaya, seperti anyaman rotan, pandan, bamboo, bigau dalam bentuk perhiasan dan perlengkapan rumah tangga dengan spesifik gaya local Kerinci.Kerajinan lainnya seperti Gerabah, Bordir, Batik Kerinci(motif aksara incung) pandai besi, ukiran kayu, cendra mata kulit kayu manis dan kayu pacat (kayu endemik spesifik daerah Kerinci) dibuat dalam bentuk hiasan rumah tangga dan tongkat. Diantara Gunung Kerinci dan Gunung Raya itulah Kerinci berkembang dan keragamanobyek wisata seperti obyek wisata alam dan objek wisata budaya.

Beberapa keindahan wisata yang terdapat di KERINCI :
1 Taman Nasional Kerinci Seblat
2 Gunung Kerinci
3 Danau Kerinci
4 Air Panas Semurup
5 Danau gunung tujuh
6 Air terjun Telun Berasap
7 bukit kayangan
8 Danau belibis
9 rawa ladeh panjang
10 Aroma Pecco
11 Goa kasah
12 Air terjun pauh tinggi
13 danau sati
14 air terjun tiga tingkat
15 bendungan belanda
16 air terjun pancuran tujuh
17 air terjun desa pandang
18 bukit tapan
19 air panas sg marang
20 pancuran rayo
21 gua belang
22 gua kelelawar
23 goa mesjid
24 danau dua
25 danau lingkat
26 air panas grao rasa
27 air terjun bersisik emas
28 air terjun nyai makupah
29 air terjun pauh sago
30 danau nyalo
31 gunung belerang
32 mesjid agung pondok tinggi
33 rumah larik panjang
34 batu patah
35 batu bergambar
36 batu megalitik
37 batu meriam
38 batu gong
39 makam rio gilang
40 makan depati purbo
41 perkebunan the kayoe aro
42 penggilingan tebu dan pembuatan gula merah
43 perkebunan jeruk
44 perkebunan jeruk
45 perkebunan stroberry
46 perkebunan kayu manis
47 pemancingan ikan
48 tari mahligai
49 tari rentak kudo.

Untuk mengenal lebih jauh tentang objek wisata di kerinci, penulis akan mencoba menguraikan beberapa dari objek wisata diatas yang berpeluang untuk menarik minat para wisatawan baik lokal maupn internasional untuk berkunjung ke provinsi Jambi khususnya ke kabupaten Kerinci.
1. Gunung Kerinci
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas yang berukuran 600 x 580 meter dan 120x100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan.Gunung Kerinci berada pada garis 10°45,50‘ Lintang Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang membentang di antara dua kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Sulak Deras.

Keistimewaan
Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit berada pada ketinggian 300 - 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya , Pokok Keruing , Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak . Kawasan Hutan Dipterokarp Atas berada pada ketinggian 750 - 1,200 meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng yang agak tinggi terdapat Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200 - 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah Tinggi Cameron. Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis dan lumut . Setelah melewati hutan tersebut dan sampai pada puncak gunung yang berada pada ketinggian 3.805 m dpl, para wisatawan dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yang sayang untuk dilewatkan. Para wisatawan dapat melihat ke segala arah penjuru mata angin untuk melihat panorama pemandangan Gunung Kerinci dengan hamparan hutan yang luas, perkebunan teh yang menghijau yang bergabung menjadi satu kesatuan dalam simfoni keindahan alam Gunung Kerinci.

Lokasi
Gunung Kerinci terletak di antara Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Sulak Deras, Provinsi Jambi, Indonesia.

Tiket
Dalam proses konfirmasi .

Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan dua alternatif: pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi. Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu yang dibutuhkan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.

Akomodasi dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kabupaten Kerinci sampai saat ini, tetapi para wisatawan tidak perlu khawatir karena di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas Melati dengan tarif yang cukup murah mulai dari Rp. 50.000,00-Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.


2. Danau Kerinci
Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Luas danau ini kurang lebih 5000 m persegi dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut.

Keistimewaan
Pemandangan di sekitar danau begitu menawan. Mata tak akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang mengarungi permukaan airnya yang tenang, tempat bersemayam sejumlah jenis ikan yang banyak ditangkap oleh mayarakat setempat. Di desa-desa sekitar danau, terdapat sejumlah batu berukir yang konon peninggalan manusia megalit yang hidup ribuan tahun silam. Keberadaan batu ukir ini menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Danau Kerinci merupakan daerah yang pernah dihuni manusia purba.Di Danau Kerinci setiap tahun diadakan Fetival Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi kesenian masyarakat Jambi. Tujuan dari pestival ini adalah untuk memberikan suguhan terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.

Lokasi
Danau Kerinci terletak di Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci, ProvinsiJambi, Indonesia.

Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama: perjalanan dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh. Jarak antara Jambi dengan Sungai Penuh sekitar 500 km dengan waktu tempuh selama 10 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif yang kedua: perjalanan bisa dimulai dari kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif ketiga: perjalanan dimulai dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dengan lama perjalanan kira-kira 5-6 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.

Tiket
Tarif masuk ke objek wisata sebesar Rp 3000 bagi orang dewasa dan Rp 2000 bagi anak-anak.

Akomodasi dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kerinci sampai saat ini, tetapi pengunjung jangan khawatir karena di kota Sungai Penuh, ibukota Kabupaten Kerinci, terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp. 15.000-Rp.100.000 dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.


3. Danau Gunung Tujuh
Danau Gunung Tujuh terletak pada ketinggian 1.950 m dari permukan laut (dpl). Dengan ketinggian tersebut Danau Gunung Tujuh tercatat sebagai danau tertinggi di Asia Tenggara. Danau ini terbentuk karena letusan Gunung Tujuh pada ratusan tahun silam. Bekas letusan tersebut membentuk sebuah kawah yang lama-kelamaan penuh terisi oleh air hujan. Air Danau Gunung Tujuh menjadi sumber mata air dari Air Terjun Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap, dan Sungai Batang Sangir. Air Terjun Gunung Tujuh dan Air Terjun Telun Berasap ini menjadi bagian lain dari wisata andalan yang terdapat Kabupaten Kerinci. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, Danau Gunung Tujuh merupakan danau sekti (sakti). Mereka meyakini bahwa danau tersebut dijaga dan dihuni oleh dua makhluk halus menyerupai manusia yang dikawal oleh beberapa pasukan (pengikut) setia menyerupai harimau. Kedua makhluk tersebut oleh masyarakat diberi nama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti”.

Keistimewaan
Kondisi alam Danau Gunung Tujuh masih asri dan belum terusik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Suasana alamnya begitu menyejukkan, panoramanya begitu indah dan alami, dan airnya begitu jernih. Kondisi ini memberikan ketentraman dan ketenangan bagi siapa saja yang mengunjunginya. Keindahan Danau Gunung Tujuh bertambah lengkap oleh barisan hamparan tujuh gunung yang mengelilinginya. Ketujuh gunung tersebut meliputi Gunung Hulu Tebo (2.525 m dpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 m dpl), Gunung Madura Besi (2.418 m dpl), Gunung Lumut (2.350 m dpl), Gunung Selasih (2.230 m dpl), Gunung Jar Panggang (2.469 m dpl) dan Gunung Tujuh (2.735 m dpl).Di beberapa titik di pinggir danau ini, terdapat pasir yang terbentang menyerupai pantai. Tempat tersebut dapat digunakan oleh para wisatawan untuk berkemah sembari menanti terbitnya sang mentari dari ufuk timur. Pada saat matahari menampakkan wajahnya, para wisatawan dapat menikmati keindahan danau yang menakjubkan.

Lokasi

Danau Gunung Tujuh terletak di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.

Akses
Untuk mencapai lokasi ada 3 tahap perjalanan yang mesti dilalui oleh para wisatawan. Pertama, perjalanan bisa ditempuh melalui tiga alternatif. (1) Perjalanan dari Kota Jambi ke Sungai Penuh yang berjarak sekitar 500 km, dapat ditempuh sekitar 10 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (2) Perjalanan dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km dapat ditempuh sekitar 7 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (3) Perjalanan dari Kota Padang ke Muaralabuh yang dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 211 km dapat ditempuh sekitar 5-6 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi.Kedua, perjalanan dilanjutkan dari Sungai Penuh ke Kecamatan Kayu Aro atau tepatnya di Desa Pelompek dengan menggunakan angkutan umum. Jarak dari Sungai Penuh ke Pelompek sekitar 50 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.Ketiga, dari Desa Pelompek ke lokasi Danau Gunung Tujuh, wisatawan hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai lokasi dengan dua alternatif rute. (1) Dari pos jaga kawasan Gunung Tujuh ke tepi danau dengan jarak 3 km dimana kondisi medan tidak begitu sulit dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam. (2) Dari belakang wisma tamu Gunung Tujuh ke tepi danau dengan jarak sekitar 2,5 km dimana kondisi medan agak curam dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam.

Harga Tiket
Dalam proses konfirmasi.

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Bagi para wisatawan yang datang dari luar daerah dan ingin berlama-lama, dapat menginap di beberapa homestay di Desa Kersik Tuo yang tidak begitu jauh dari Desa Pelompek (lokasi danau). Sementara untuk urusan makan dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci, seperti beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang, atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.

4. Air Terjun Telun Berasap
Air Terjun Telun Berasap merupakan obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Air terjun tersebut bersumber dari sungai yang berhulu di Danau Gunung Tujuh yang mengalir melewati tebing terjal dengan ketinggian sekitar 50 m. Orang Jambi menyebutnya Air Terjun Telun Berasap karena besarnya debit air yang turun sehingga menimbulkan "kabut air" di sekelilingnya. Di balik Air Terjun Telun Berasap, terdapat sebuah goa. Masyarakat setempat tidak berani memasuki goa tersebut karena medannya begitu sulit dilalui. Air terjun yang sangat deras dengan karang yang terjal, menyebabkan gua tersebut tidak pernah dikunjungi oleh masyarakat maupun para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Telun Berasap.

Keistimewaan
Air terjun Telun Barasap menyuguhkan pemandangan yang indah, dengan debit air yang deras sehingga membentuk percikan air yang lembut mirip seperti asap putih atau dikenal juga dengan kabut air. Butiran-butiran uap air yang terbentuk dari kabut air tersebut berwarna indah tatkala disinari cahaya mentari dengan memantulkan kemilau cahaya yang berwarna-warni.

Lokasi
Air terjun ini terletak di Desa Telun Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.

Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan tiga alternatif. Pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, sementara waktu tempuhnya selama sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi. Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.Ketiga, perjalanan dimulai dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 5-6 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.

Tiket
Dalam proses konfirmasi.

Akomodasi
Di kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp. 15.000,00-Rp.100.000,00 (Februari 2008). Hotel-hotel tersebut cukup nyaman sebagai tempat menginap dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.


5. Bukit Bayangan

Pagi sekitar pukul 08.00 WIB, kami mengunjungi tempat pertama di Kabupaten Kerinci yakni Bukit Khayangan. Letaknya di gugusan Gunung Raya dan berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), ketinggian 2.000 Meter dpl dengan suhu sekitar 20 derajat celcius. Saat berada Di atas bukit, kabut tipis dan mega-mega putih menyelimuti kami, seolah kami sedang berada di khayangan, negeri dongeng. Karena kerap diselimuti halimun itulah, bukit ini dinamakan Bukit Khayangan.

BUKIT Kayangan ter letak di daerah per- bukitan dengan ke tinggian 635 M diatas permukaan laut yang dikelilingi oleh peman dangan pegunungan seperti Gunung Salak Gunung, Gede & Pang-rango Gunung Pancar serta mempunyai panorama permandi-an Air terjun.

BUKIT Kayangan ter letak di daerah per- bukitan dengan ke tinggian 635 M diatas permukaan laut yang dikelilingi oleh peman dangan pegunungan seperti Gunung Salak Gunung, Gede & Pang-rango Gunung Pancar serta mempunyai panorama permandi-an Air terjun.


Ketika kabut mulai tersapu angin, keindahan lembah di bawahnya terkuak jelas. Terlihat hamparan padi yang menguning, Danau Kerinci, dan deretan Bukit Barisan yang diam membisu. Di sebelah Utara tempat kami berdiri terhampar lembah hijau dan jalanan yang berkelok dari kaki bukit menciptakan pemandangan fantastik. Kondisi jalan menuju Bukit Khayangan beraspal dan cukup lebar.


5. Pembentukan Taman Nasional Kerinci Seblat

Pembentukan Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan hasil dari penyatuan beberapa kawasan cagar alam Kerinci seperti : Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Rawasa Huku Lakitan-Bukit Kayu embun dan Gedang Seblat. Di dalam cagar alam tersebut terdapat kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Kawasan hutan berfungsi menghasilkan air guna memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang hidup disepanjang bantaran sungai seperti sungai Batanghari dan sungai Musi. Mengingat peran yang sangat vital dari hutan tersebut, maka pada tanggal 4 Oktober 1982 bertepatan dengan Kongres Taman Nasional Sedunia yang diadakan di Bali, pemerintah menjadikan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai kawasan hutan lindung.
Secara geografis Taman Nasional Kerinci Seblat berada pada garis 100°31‘18" - 102°44‘ lintang timur dan 17‘13"-326‘14" Lintang Selatan. Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki luas 1.368.000 Ha, dengan perincian: seluas 353.780 Ha (25,86%) berada di wilayah Provinsi Sumatera Barat, 422.190 Ha (30,86%) berada di wilayah Provinsi Jambi, 310.910 Ha (22,73%) terletak di Propinsi Bengkulu; dan seluas 281.120 Ha (20,55%) terletak di Propinsi Sumatera Selatan. Wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat masuk dalam wilayah 9 Kabupaten, 43 Kecamatan dan 134 Desa di empat provinsi tersebut. Sebagian besar kawasan taman nasional ini merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan Selatan di Pulau Sumatera bagian tengah.
Topografi Taman Nasional Kerinci Seblat yang berada pada ketinggian antara 200 sampai dengan 3.805 meter dpl ini bergelombang, berlereng curam dan tajam. Sedangkan topografi taman yang relatif datar, terdapat pada ketinggian 800 meter dpl atau terdapat di daerah enclave yang berada di Kabupaten Kerinci.

Keistimewaan
Di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat terdapat beberapa tipe ekosistem hutan. Mulai dari tipe ekosistem hutan dataran rendah, sampai ekosistem sub alpin dan beberapa ekosistem khas seperti rawa gambut, rawa air tawar dan danau. Taman Nasional Kerinci Seblat juga memiliki hutan primer dengan beberapa tipe vegetasi. Tipe vegetasi utama didominasi formasi seperti: Vegetasi dataran rendah yang berada di atas 200 sampai 600m dari permukaan laut (dpl); hutan dengan Vegetasi pegunungan/bukit yang berada pada ketinggian 600 sampai 1.500m dpl; hutan Vegetasi montana yang berada pada ketinggian 1.500 sampai 2.500 m dpl; hutan Vegetasi belukar gleichenia/paku-pakuan yang tumbuh pada ketinggian 2.500 sampai 2.800m dpl dan terakhir hutan Vegetasi sub alpine yang tumbuh pada ketingian 2.300 sampai 3.200m dpl.

Di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat secara umum tumbuh sekitar 4.000 jenis flora dari 63 famili. Jenis flora tersebut banyak terdapat di kawasan hutan yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae, Leguminosae, Lauraceae, Myrtaceae, Bommacaceae, Moraceae, Anacardiaceae, Myristicaceae, Euphorbiaceae dan Meliaceae. Sedangkan pada ketinggian 500m sampai 2000m dpl, jenis flora yang tumbuh di hutan ini banyak didominasi oleh famili Fagaceae, Erycaceae dan semak-semak sub alpin dari jenis Vaccinium dan Rhododendron.

Di Taman Nasional Kerinci Seblat juga terdapat jenis vegetasi yang menjadi ciri khasnya, di antaranya adalah: Histiopteris insica (tumbuhan berpembuluh tertinggi) yang dapat dijumpai di dinding kawah Gunung Kerinci, berbagai jenis Nepenthes sp, Pinus mercusii strain Kerinci, Kayu Pacat (Harpullia arborea), Bunga Raflesia (Rafflesia arnoldi), Agathis sp. Pada tahun 1993, Biological Science Club (BScC) melakukan penelitian di daerah buffer zone dan mereka menemukan 115 jenis vegetasi ethnobotanical. Jenis vegetasi ini bisa digunakan untuk keperluan obat-obatan, kosmetik, makanan, anti nyamuk dan keperluan rumah tangga, seperti sering digunakan oleh masyarakat setempat. Sedangkan jenis fauna yang tedapat dalam Taman Nasional Kerinci Seblat tercatat 42 jenis mamalia, 10 jenis reptil, 6 jenis ampibia, 306 jenis burung dari 49 famili dan 8 jenis burung endemik. Beberapa jenis mamalia yang bisa dijumpai di antaranya: Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis), Macan Dahan (Neopholis nebulosa), Harimau Loreng Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Kucing Emas (Felis termminnckii), Tapir (Tapirus indica), Kambing Hutan (Capricornis sumatrensis). Jenis amphibia antara lain: Katak Bertanduk (Mesophyrs nasuta); jenis primata: Siamang (Sympalagus syndactylus) Ungko (Hylobates agilis), Wau-wau Hitam (Hylobates lar), Simpai (Presbytis melalobates), Beruk (Macaca nemestrina) dan Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dan jenis burung endemik seperti: Burung Tiung Sumatera (Cochoa becari), Burung Puyuh Gonggong (Arborophila rubirostris), Burung Celepuk (Otus stresemanni) dan Burung Abang Pipi (Laphora inornata).

Lokasi
Taman Nasional Kerinci Seblat membentang di 9 Kabupaten, 43 Kecamatan dan 134 Desa yang tersebar dalam 4 wilayah provinsi yaitu Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera SCelatan.

Harga Tiket
Dalam proses konfirmasi

Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan beberapa lternatif:
Alternatif pertama, dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Jambi: perjalanan dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif yang kedua dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Barat: perjalanan bisa dimulai dari kota Padang ke Tapan, kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km, dengan lama perjalanan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif ketiga dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Barat: perjalanan dimulai dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 5-6 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif Keempat dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Bengkulu: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke Muara Aman, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif kelima dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Bengkulu: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke Argamakmur dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif keenam dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke Lubuk Linggau, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif Ketujuh dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalanan dimulai dari Palembang ke Lubuk Linggau, dengan waktu tempuh sekitar 6 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif kedelapan dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalana dimulai dari Lubuk Linggau ke Muara Rupit, kemudian ke Surulangun dan ke Napal Licin, dengan waktu tempuh selama sekitar 4 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi
Alternatif Kesembilan melalui jalur air dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: Dari Muara Rupit ke Napal Licin membutuhkan waktu perjalanan selama sekitar 2 jam dengan menggunakan speed boad. Ongkos menuju lokasi melalui masing-masing rute tersebut masih dalam proses pengumpulan data.

Akomodasi dan Fasilitas

Di kota Sungai Penuh (ibukota Kabupaten Kerinci), banyak hotel yang bisa ditempati oleh para wisatawan untuk menginap. Harga untuk satu kamar relatif murah dengan tarif mulai dari Rp. 50.000,00 sampai Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.



Demikian sedikit dan sekilas objek wisata dari salah satu kabupaten yang ada di Kota Jambi yaitu Kabupaten KERINCI yang memiliki parorama dan keindahan yang funtastic, tak kalah dengan daerah-daerah lain. Saya berharap pemerintah setempat lebih dapat memanfaatkan dan mengelola potensi-potensi wisata yang ada didaerah untuk dikembangkan menjadi daerah wisata tanah air.

Sekian laporan kami dari Kerinci.
Team wisata nusantara
Baca selanjutnya...... say to thank’s Jhon